PROGRAM
PERENCANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013
A. Penegrtian
Pembelajaran
Pembelajaran
adalah suatu proes interaksi yang dilakuakn oleh peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan
bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan dan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan kepada peserta didik. Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agr dapat belajar dengan baik.
Dari
sisi yang berbeda pembelajaran memiliki pengertian yang hampir sama dengan
pengejaran, tetapi juga memiliki konotasi yang berbeda. Dalam konteks
pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi
pelajaran sehingga mencapai susatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif),
juga dapat mempengaruhi perubahan sikap, (aspek afektif), serta keterampilan
(aspek psikomotor), seorang peserta didik,
dengan begitu proses pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan
satu pihak, pekerjaan pengajar saja. Sedangkan dalam proses pembelajaran adanya
interaksi antara pengajar dan peserta didik.
Untuk
memperoleh pembelajran yang berkualitas sangat bergantung dengan motivasi
pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajaran yang memiliki motivasi tinggi
ditunjang dengan pengajaran yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan
membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat
diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan yang melalui proses belajar siswa.
Dengan adanya desain pembelajaran yang baik, serat fasilitas yang memadai,
ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat siswa lebih mudah mencapai target
belajar.
Pembelajaran
secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha yang mempengaruhi, emosi,
intelektual, dan spiritual seseorang agar mau belajar dan dengan kehendaknya
sendiri. Pada proses pembelajaran menekankn pada proses peserta didik. Menurut
Nasution, pembelajaran adalah susatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan
sebaik-baiknya dengan menghubungkannya dengan peserta didik sehingga terjadi
proses belajar. Uno mengemukakan dalam Fathurrohman bahwa hakikat pembelajaran
adalah perencanaan atau perancangan (desain) sebagai usaha untuk membelajarkan
siswa.
Pembelajaran
adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.
Defenisi sebelumnya menyatakan bahwa seorang manusia dapat melihat perubahan
terjadi tetapi tidak pembelajran itu sendiri. Dengan konsep teoritis, dan
dengan demikian tidak secara langsung dapat diamati: anda melihat individu
mengalami pembelajaran, melihat individu berprilaku dalam cara tertentu sebagai
hasil pembelajaran.
Pemebelajaran
merupak tugas utama yang dilakukan oleh guru dimana pembelajaran dapat
diartikan sebagai kegiatan yang
ditunjukan untuk membelajarkan siswa. Dalam suatu kegiatan pembelajaran
terdapat dua aspek yang sangat penting yaitu hasil belajara dan proses belajar.
Proses belajar dapat dialami sepanjang hayat seorang manusia kapanpun dan
dimanapun.
Dapat
kita simpulkan pembelajaran yang telah terjadi ketika seseorang yang telah
melakukan proses pembelajaran menunjukan prilaku, dan bereaksi serta merespon
dengan menggunakan cara berprilaku dari yang sebelumnya.
B. Tujuan
Pembelajaran
Tujuan
adalah rumusan yang luas mengenai hasil-hasil pendidikan yang diinginkan.
Didalamnya terkandung tujuan yang menjadi target pembelajarann dan menyediakan
pilar untuk menyediakan pengalaman-pengalaman belajar. Tujuan pembelajaran
harus dirumuskan terlebih dahulu sebelum kegiatan pembelajaran, hal itu
dikarenakan tujuan adalah suatu yang ditujudalam kegiatan pembelajaran.
Dalam kurikulum 2013,
karekteristik pembelajaran yang berlangsung pada setiap satuan pendidikan
terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan standard Isi. Standard
kompetensi kelulusan memiliki sasaran yang harus dicapai. Sedangkan standar isi
memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang
diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.
Sesuai dengan Standar Kompetensi
Lulusan, sasaran pembelajara mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan dan
pengetahuan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Dari ketiga ranah
tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikolog) yang berbeda. Sikap diperoleh dengan melalui aktivitas
“menerima, menjalankan, menghargai, mengahyati, dan mengamalkan”. Pengetahuan
diperoleh dengan aktivitas “mengamati,
menanya mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.
Ranah kognitif atau
pengetahuan dalam permendikbud diatas merupakan ranah taksonomi bloom yang
telah direvisi. Setiap kategori dalam revisi taksonomi bloom terdiri dari sub
kategori yang memiliki kata kunci berupa kata yang berasosiasi dengan kategori
tersebut.
Ranah efektif merupakan aopsi dari taksonomi bloom yang
direvisi bersama Krathwohl. Namun, dalam permendikbud disederhanakan dengan
melakuakn penyesuaian yang memiliki nilai yang sama. Ranah efektif adalah
kemampuan yang dimunculkan seseorang dalam bentuk prilaku sebagai bagian dari
dirinya. Untuk ranah efektif,bloom dan kratwohl mengelompokan kedalam beberapa
tahapan,yaitu: penerimaan (Receiving /
Attending), tanggapan (Responding), penghargaan (valuing), pengorganisasian (organization), pola hidup (characterization by a value or value complex).
Kelima proses ini memiliki keterkaitan
untuk menghasilkan suatu nilai-nilai atau sikap tertentu agar menjadi
bagian dari diri seseorang.
Ranah psikomotorik dalam permendikbud diatas
merupkan revisi dari taksonomi bloom. Paradigm dimasa lalu menjujung tinggi
nilai-nilai pragmatis. Keberhasilan belajar tidak diukur denganbanyaknya materi
yang dapat siswa kuasainya. Terampil menerapkan teori menjadi karya utama
belajar masa kini. Dalam pengembangan kognitif menyangkut pengembangan
kemampuan berpikir, sedangkan dalam psikomotor
menyangkut keterampilan gerak secra fisik. Ukuran pengembangan secara
fisik adalah kecepatan, ketepatan, jarak, prosedur, atau teknik pelaksanaan.
Uraian diatas merupakan teori awal tentang penentuan
standard proses dalam kurikulum 2013. Denagn menggunakan perpaduan beberapa
aspek yaitu aspek afektif, kognitif, psikomotorik dengan ranah baru ini
dirancang dengan baik sehingga memebentuk suatu proses pembelajaran yang
menekankan pada pembentukan sikap dan karkter peserta didik.
C. Tahapan
Pembelajaran
Tahapan
barasal dari kata tahap yang mendapatkan akhiran an, berarti tingkatan/jenjang.
Tahapan pembelajaran dalam hal ini adalahlangkah-langkah pelaksanaan
pembelajaran yaitu jenjang dalam melakukan pembelajaran yang harus dilalui oleh
seorang guru, yang meliputi tahapan pemula (pra intruksionall), tahapan
pembelajaran (intruksional), dan tahapan penilaian tindak lanjut.
1. pra
intruksionall
tahapan yangditempuh pada saat ia
memulai proses pembelajaran. Beberapa kegiatan yang dilakukan guru pada tahapan
ini adalah:
a. guru
menanyakan kehadiran siswa dn mencatat yang tidak hadir, tidak perlu diabsensi
satu persatu, cukup menanyakan yang tidak hadir saja dan menanyakan alasannya.
b. Bertanya,
sampai dimana pembahasan pembelajaran sebelumnya
c.
Mengjukanpertanyaan kepada siswa tentang
bahan pelajaran yang telah diberikan sebelumnya
d. Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang bekum
dikuasai dari pembelajaran yang telah dilaksanakannya
e.
Mengulang kembali secara singkattapi mencakup
semua aspek bahan yang telah dibahas sebelumnya
Tujuan tahapan ini
mengetahui pemahaman peserta didik terhadap bahan yang telah dipelajari
sebelumnya dan menghubungkan dengan pembelajaran hari ini,
2. Tahapan
intrukional
Tahapan ini merupkan
tahapan inti, secara umum tahapan ini dapat didefenisikan dengan beberapa
kegiatan sebagai berikut:
a. Menjelaskan
kepada siswa tujuan pembelajaran yang harus dicapai
b. Menulis
pokok materi yang akan dibahas hari ini’
c.
Membahas pokok materi yang telah dibahas
tadi
d. Pada
setiap materi hendaknya menberi contoh kongkret
e.
Pengguanaan alat bantu pengajaran untuk
meperjelas pembahasan setiap materi sangat diperlukan
f.
Menyimpulkan hasil pembahasan
Hal yang perlu
diperhatikan dalam tahapan ini adalah sebaiknya titik tekan kegiatan dalah
siswa, sehingga metode dan lain sebgainya dipilih untuk menekankan pada
keaktifan siswa.
3. Tahapan
Evaluasi
Tujuan tahapan ini adalah untuk
mengetahui tingkat keberhasialn siswa dari tahapan kedua, kegiatan yang
dilakukan antara lain:
a. Mengajukan
pertanyaan kepada kelas, atau kepada beberapa siswa mengenai semua materi pada
tahapan kedua
b. Apabila
pertanyaan yang diajukan belum dapat terjawaboleh siswa kurang dari 70% maka
guru harus mengulang kembal materi yang belum dikuasai siswa
c.
Untuk memperkaya pengetahuan siswa,
materi yang dibahas, guru dapat memberikan tugas atau pekerjaan rumah yang
berhubungan dengan materi hari ini
d. Akhiri
pelajaran dengan menjelaskan materi yang akan dibahas pada pelajaran
berikutnya.
Pada
prinsipnya tahpan pembelajran merupkan langkah kongkrit penerapan strategi
pembelajaran atau dalam RPP dinyatakan dengan kegiatan pembelajaran. Dalam
kurikulum 2013 tahapan pembelajaran
dilakuakan dengn pendekatan saintifik dimana pembelajaran dimulai dengan
kegiatan observasi dan diakhiri dengan mengkomunikasikan atau membangun
jejaring. Apapun model yang guru gunakan usahakan disaintifikan walaupun ada
batasannya. Proses saintifik mengarahkan kepada proses intruksional dimana guru
memulai dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan memodifikasi pembelajaran
sesuai dengan pendekatan tersebut walaupun model pembelajaran berbeda-beda.